Ternak Belut Organik itu Mudah!

Komoditas Indonesia. Pernah makan pecel lele khas Surabaya? Hmm, rasanya pasti sangat nikmat. Lebih lezat lagi, kalau ikan lele yang kita makan adalah jenis ikan lele organik. Memang sih, tak banyak pedagang yang sadar akan pentingnya pangan ikan organik. Padahal, kandungan gizi lele organik lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang non organik. Secara bobot, lele organik pun menjadi lebih berat dengan ukuran yang sama.
Berbagai aneka masakan pun dapat diolah dari jenis ikan keluarga Catfish ini. Tak salah jika bisnis budidaya ikan lele organik bisa menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan. Bisa kita lihat saat ini makin banyaknya pedagang pecel lele yang menjamur di jalanan, buat Anda, ini adalah peluang yang tepat untuk membuka usaha ternak lele organik. Komoditas Indonesia, tak segan-segan memberikan tips kepada Anda bagaimana cara melakukan ternak lele organik.
Untuk memulai usaha budidaya lele, Anda harus jelas tujuannya dulu. Sebab di pasaran terdapat dua jenis tujuan budidaya lele. Yakni untuk tujuan konsumsi dan tujuan pembibitan. Hal ini sebenarnya saling berpengaruh. Meningkatnya kebutuhan bibit lele organik seiring dengan pertumbuhan konsumsi lele di masyarakat. Jadi, saran kami, Anda bisa membuka kedua peluang usaha sekaligus. Tentunya syarat ini perlu tempat yang agak luas dibandingkan hanya untuk pembibitan.
  • Pertama hal yang Anda lakukan adalah mencari bibit lele bermutu. Dari bibit Anda harus menggunakan bibit lele organik. Ini diperlukan untuk menjaga pertumbuhannya sesuai dengan targetan. Belilah bibit yang tidak terlalu kecil. Bisa ukuran 5-7 cm agar pangan yang diberikan tidak terlalu banyak
  • Kedua adalah tempat ikan lele organik itu diternakkan. Buat Anda yang bermodal cekak, penggunaan terpal bisa menjadi solusi. Bisa Anda menggali tanah kemudian diberi pelapis terpal atau buat rangka yang menyerupai kolam di atas tanah. Tinggi terpalnya jangan lebih dari satu meter. Hal ini bertujuan agar Anda mudah mengontrolnya. Kami rekomendasikan ukuran 4 x 8 m atau 3 x 4 m dengan tinggi 1,2 m. Kemudian isilah air hingga 50 cm
  • Ketiga, ini hal yang paling mendasar. Jangan langsung taruh bibit lele ke dalam air bersih. Karena lele adalah jenis ikan yang hidup dengan Ph air tertentu. Siapkan pelepah pisang atau gedebong kemudian dipotong 50 – 100 cm serta 10-20 helai daun pepaya lalu ditumbuk dan dicacah lembut. Kedua bahan tersebut direndam dalam kolam terpal selama 2-3 malam
    Fungsi dari kedua bahan tersebut adalah daun pepaya merupakan anti septic alami dan juga sebagai buffer PH. Sementara gedebong pisang bisa menyerap racun dan juga menjadi
    media nutrisi untuk pertumbuhan lumut alami. Rendam selama tiga hari kemudian kuraslah. Tujuannya agar lumut tumbuh
  • Keempat, isi air kembali dan masukkan bahan komposing. Anda bisa melakukannya dengan kotoran sapi hasil komposing. Dengan ini, Anda mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Air tidak berbau, dan di dalam air sudah kandungan plankton yang menjadi pakan lele. Biarkan air selama tiga hari lagi. Perhatikan perubahan warna air. Air yang bagus untuk benih adalah warna hijau ke kuningan, bukan coklat bercampur lumpur
  • Kelima, bibit lele dimasukkan. Pada tahap ini Anda tinggal melakukan perawatan rutin. Saran kami untuk penjagaan air kolam, sebaiknya diganti sekitar 20 sampai 30 persen air dengan air bersih. Tujuannya agar kolam tidak berbau busuk. Lele yang hidup di air kotor dan berbau rentan terkena penyakit. Nafsu makan lele juga berkurang, alhasil berdampak pada penjualan untuk konsumsi. Biasanya lele siap dipanen biasanya pada minggu kedelapan
  • Keenam, yang perlu diperhatikan adalah jumlah populasi lele dalam setiap kolam. Populasi lele yang terlalu banyak bisa menghambat pertumbuhan lele sendiri. Untuk pemula, Anda bisa memulai dari 100-170 ekor permeter kubik. Tapi jika Anda yang sudah mahir, bisa dua kali lipat dari angkat tersebut.
Beda lele organik
Bedanya organik dan non organik terletak dari jenis pangannya dan penanganannya. Banyak peternak yang asal memberikan pakan lele. Untuk itu kami akan memberikan informasi bagaimana cara membuat pakan lele dari kotoran sapi.
  1. Kumpulkan kotoran sapi ke dalam bak
  2. Campurkan kotoran tersebut dengan enzim bakteri silanace. Enzim ini adalah sejenis obat untuk penguraian kotoran sapi dan bisa Anda dapatkan di toko pertanian terdekat
  3. Diamkan selama lima hari. Jaga dari kotoran lainnya yang bisa merusak proses aerasi
  4. Anda akan mendapatkan kotoran sapi dalam bentuk cair, bukan lagi padat
  5. Siramkan kotoran sapi ini secara berkala sebagai pangan lele organik
( Bacaan di atas bisa diterapkan pada belut juga)
sumber : http://komoditasindonesia.com/2012/06/ternak-lele-organik-itu-mudah/

2 comments:

Anonymous said...

Lele atau belut ini pak cik

Anonymous said...

copy paste aja salah.. gimna sih admin blog nya??? capek deh,,